Preview Spanyol Vs Tahiti: Tahiti Menantang Kemustahilan!

Bola Mania - Sepertinya pertanyaan dalam pertandingan ini bukanlah siapa akan mengalahkan siapa. Tapi berapa banyak pemain cadangan Spanyol yang akan bermain sejak menit pertama dan berapa banyak gelontoran gol yang akan mereka hujani ke gawang Tahiti?

Terlalu berlebihankan? Hmm, melihat kualitas keduanya, rasanya tidak.  Pertandingan keduanya bisa diibaratkan seperti laga antara raksasa dan rakyat jelata.

Lihat saja prestasi keduanya. Spanyol adalah juara dunia dan juara Eropa dalam dua edisi terakhir. Belum ada satu negara pun di dunia yang mampu mengawinkan satu Piala Dunia dan dua piala tingkat regional dalam satu rentetatn beruntun.

Di rangking FIFA pun, Spanyol pun masih terlalu kokoh untuk digeser di puncak negara terbaik dalam sepak bola. Itu artinya untuk level timnas, Spanyol adalah kiblat sepak bola dunia saat ini.

Sedangkan Tahiti? Mereka hanya menjadi juara di regional Oceania baru sekali. Mereka bahkan tidak punya timnasional profesional di negara mereka. Tim yang dibawa adalah kumpulan pemain amatir dan semiprofesional di negara mereka. Di sisa luang waktu sepak bola mereka, mereka adalah akuntan, supir jasa pengiriman, juga guru. Sebagian lainnya, termasuk kapten mereka, Nicolas Vallar, bahkan pengangguran. Hanya seorang pemain yang berstatus sebagai pesepak bola profesional di timnas Tahiti.

Sekedar informasi, Tahiti mengikuti Piala Konfederasi sebagai juara zona Oceania. Zona ini dihuni oleh negara-negara kecil di Samudera Pacific, seperti New Zealand, Tahiti, dan Kepulauan Salomon. Awalnya Australia juga berada di zona ini, namun belakangan Australia pindah ke zona Asia. Di rangking fifa pun, Tahiti hanya bertengger di peringkat 138 dunia.

Lalu dengan latar seperti itu, apakah Tahiti masih bisa berharap menang dari Spanyol?

Namun melihat negara kecil dengan populasi sekitar 500 ribu jiwa itu, sepertinya ada yang menarik dalam keikutsertaan mereka dalam turnamen ini. Yakni Etaeta, pelatih timnas Tahiti, sadar betul akan  kemampuan negara mereka dibanding negara juara regional sepak bola dari benua lainnya. Karena itu, dalam sebuah wawancara dengan New York Times, ia mengatakan timnya memang tak berharap menang di turnamen ini. Sebagai pelatih, harapannya simpel, bisa mencetak gol atau bisa menahan tim lain dengan skor 0-0 di babak pertama.

Harapan pertama sudah terpenuhi. Tahiti mencetak satu gol dalam kekalahan 6-1 dari Nigeria pada laga pertama. Dalam kondisi 3-1, mereka sempat memberikan perwalawan dan menylitkan Nigeria pada laga itu.

Lalu bagaimana dengan menghadapi Spanyol? Thiti lagi-lagi asadar diri. Mereka tak menaruh harapan tinggi. Mereka hanya punya keingina mengejutkan juara dunia sekaligus meberi sinyal kepada dunia bahwa ada juga ada sepak bola nun jauh di negara pulau kecil di Samudera Pasifik.

Vallar, sang kapten yang dalam kehidupan sehari-harinya masih pengangguran, menegaskan hal itu. "Kami ingin mencetak gol menghadapi Spanyol. Tapi ini Spanyol, juara dunia. Semua pemain tahu itu (mencetak gol) akan sangat, sangat sulit," katanya.

Lantas bagaimana dengan Spanyol sendiri, sebuah laporan dari Football Espana menyebut Spanyol kemungkinan akan merotasi habis skuad yang akan dipakai menghadapi Tahiti. Total 10 pemain yang pada pertandingan pertama menghadapi Uruguay akan dicopot dan berikan kepada pemain yang lebih sering menghangatkan kursi cadangan.

Namun ini bukan berarti Spanyol meremehkan kekuatan lawan -yang secara rangking fifa, mereka 137 peringkat di bawah Spanyol. Iniesta menegaskan Spanyol tetap memberikan respek yang besar untuk Tahiti, negara antah barantah sepak bola dunia itu.

"Respek terbesar untuk lawan adalah dengan memainkan (sepakbola) yang terbaik yang Anda bisa, dan tidak santai," kata Iniesta di Footbal Espana.

Mungkin saja Iniesta benar. Dalam banyak kesempatan, sepak bola sering tak tertebak. Spanyol tentu tak ingin pertandingan ini berakhir seperti kisah David Vs Goliath, dimana sang raksasa justru kalah di musuh yang tak diduganya. | Taufik Husni | Foto: tnltv.com