Preview Galatasaray-Madrid: Menghadang Keajaiban!

Bola Mania - Real Madrid adalah tim yang paling aman dilihat dari hasil leg pertama perempat final Liga Champion 2012/2013 tengah pekan lalu. Dari empat pertandingan, delapan tim yang terlibat, hasil Madird Vs Gala yang paling  gamblang sudah menampakkan calon semifinalis.

Pada pertandingan leg pertama kemarin, Madrid menggulung Gala tiga gol tanpa balas. Hanya keajaiban yang bisa membuat Gala bangkit dan menjungkalkan Los Galacticos.

Tapi sepak bola adalah keajaiban itu sendiri. Final Champion 2005 adalah contohnya. Milan sudah unggul 3-0 pada babak pertama. Liverpool, yang menjadi lawan milan di partai puncak kala itu, butuh dari lebih sekadar keajaiban untuk mengubah senyum milanisti. Dan akhirnya, lebih dari keajaiban itu terjadi.Liverpool juara.

Pun dengan apa yang terjadi di 16 besar kemarin antara Barcelona dan Milan. Sulit rasanya membayangkan Milan harus tersimgkir dari perburuan La Orajena -si kuping lebar, julukan trophi Champion- setelah tim ibu kota Italia itu menang 2-0 di kandang pada leg pertama. Tapi pada akhirnya, Milan juga harus mennagis setelah Barcelona memutarbalikkan keadaan di camp Nou pada laga kedua. Ini keajaiban karena selama lebih dari 20 tahun Milan menjaga tradisi lolos ke babak selajutnya di tingkat Eropa jika menang 2-0 pada leg pertama.

Keajaiban yang sama juga hampir terjadi pada laga Tottenham Vs Inter di Liga Eropa musim ini. Bertemu di fase 16 besar, Tottenham unggul besar 3-0 pada leg pertama di stadion The Lily Whites. Namun Inter hampir membuat keajaiban saat mengalahkan balik Spurs 4-1 pada leg II. Tapi, sayang, Inter hanya hampir melakukannya, karena toh pada akhirnya aturan gol kandang-tandang membuat mereka tetap terdepak.

Lalu pada malam ini, pelatih Galatasaray, Fatih Terim tengah mengharapkan keajaiban yang sama berulang di Turki. Setidaknya, itulah yang hanya bisa diharap Terim mengingat secara kualitas timnya kalah lini per lini dibanding tim tamu. "Keajaiban terjadi, dan kami akan mencoba membuatnya menjadi nyata," kata Terim dalam konferensi pers sebelum laga, sebagaiman dilansir laman resmi Madrid.

Faktor sejarah juga membuat Terim bisa sedikit berharap. Setidaknya, Gala pernah mengalahkan Madrid dalam Super Cup Eropa antara juara Liga Champion (Madrid) dan juara Liga Eropa (Galatasaray) tahun 2000. Dan Terim menginginkan sejarah yang sama berulang malam ini.

Namun Madrid bukan akan membiarkan begitu saja keajaiban ini terjadi. Misi mereka jelas, menghadang munculnya keajaiban di Ali Sami Yen Stadium. Mourinho pun telah mengingatkan akan hal ini. "Sepak bola adalah sepak bola. Bahkan tak ada jaminan dengan menang 3-0 (pada leg I)," kata Mou di situs yang sama.

Mou tak ingin anak asuhnya terlena di kandang lawan. Karena jika saja itu terjadi, keajaiban seperti yang terjadi dengan Liverpool 2005 dan barca 2013 kemarin bisa saja bakal berulang dengan Madrid yang menjadi korban.

Karena itu pula, Mou akan menurunkan skuad terbaik. Indikasinya sudah dinampakkan saat pada laga melawan Levante kemarin mereka mengistirahatkan tujuh pemain inti untuk dijadikan starter dalam laga nantti.

Karena itu, keajaiban tampaknya tak akan terjadi di Turki malam ini. Alih-alih, justru Ronaldo dan kolega yang akan kembali berpesta. Menarik menjadi saksi keduanya. | Taufik Husni | Foto: uk.eurosport.yahoo.com