(Spesial) Direktur Olahraga Juventus Bicara Transfer: Soal Alexis Sanchez dan Arjen Robben

Bola Mania - Kekalahan agregat 4-0 dari Bayern Muenchen membukakan mata Juventus bahwa kekuatan mereka masih belum cukup untuk berdiri sejajar dengan deretan klub top Eropa. tak ingin berlama dalam duka, Bianconerri langsung susun strategi.

Sebelum kasus Calciopoli, Juventus adalah salah satu klub yang sangat disegani di Eropa. Status sebagai raja Italia membuat mereka selalu diperhitungkan saat berlaga di kompetisi terelit antar klub Eropa.

Namun semenjak kasus Calciopoli 2006, pamor Juve surut ke titik nadir. Juve memang berhasil kembali ke Serie A lansgung pada tahun berikutnya, namun nama mereka di Eropa tak lagi sama.

Mereka bukan lagi menjadi unggulan di kompetisi Benua Biru. Bahkan dalam dua musim berturut-turut pada 2009-2010 dan 2010-2011, Juve hanya mampu finis di posisi tujuh di Serie A dan gagal lolos ke Liga Champion.

Musim 2011-2012, proyek mengembalikan Juve dikerjakan. Pemain legenda yang telah menjadi pelatih, Antonio Conte dibawa. Misinya mengembalikan grinta dan semangat Lo Spirito Juve.

Pemain yang tidak cocok dengan skema Conte dibuang, pemin baru didatangkan. Hasilnya ajaib, setela dua tahun berturut-turut hanya nangkring di papan tengah, Conte sudah membawa Juve nayris memenangkan scudetto keduanya dalam dua tahun pertama melatih Juventus.

Di kompetisi Liga Champion, Juve memulai lagi membangun reputasi mereka musim ini. Berada satu grup dengan juara bertahan Chelsea, Juve membuat kejutan dengan mengalahkan jawara bertahan 3-0 di Juventus Stadium. Chelsea pada akhirnya tidak lolos dari fase grup setelah hanya mampu menduduki perngkat tiga klasemen akhir grup E.

Performa impresif mereka berlanjut di babak 16 besar. Celtic ditaklukkan dengan agregat 5-0. Juve sepertinya sudah kembali.

Namun mimpi indah mereka akhirnya dibangunkan para ksatria Jerman, Bayern Muenchen. The Bavarian tanpa ampun menghujani empat gol ke gawang Juve dalam dua pertandingan delapan besar Liga Champion. Klub berlambang zebra itu tersadar, mereka belum cukup kuat berpacu  di Eropa.

Maka strategi disusun. Pemain baru harus didatangkan musim depan. Keinginan Juve bukan hanya untuk kembali merajai Seri A, tapi juga berdiri sejajar bersama para raksasa Eropa lainnya, layaknya Barcelona, Man United, atau pun Bayern Muenchen.

Maka langkah transfer pun harus terwujud. Pemain-pemain berkualitas 'world class harus didatangkan'. Musim ini, di antaranya yang masuk target adalah Alexis Sanchez dari Barcelona, dan Arjen Robben dari Bayern Muenchen. Direktur Olahraga Juventus pun, Giusseppe Marotta, angkat bicara mengenai keduanya.

"Mereka berdua adalah pemain yang sangat bagus," kata Marotta memuji keduanya di Sky Sports Italia dan dilansir kembali Football Espana.

Langkah nayata katanya sdah dibuat Juve untuk Robben. Tawaran senilai 18 juta Euro sudah dilayangkan Bianconerri ke The Bavarians. Hasilnya? masih harus ditunggu hingga akhir musim. Tapi Juve punya peluang karena Muenchen sudah memastiakan Goetze, winger Dortmund, sehingga kemungkinan bakal melepas Robben.

"Roben bermain dengan otoritas kemmapuan yang hebat, di sebuah klub terbaik di Eropa saat ini," puji Marotta untuk pemain Jerman itu.

Sedangkan untuk Sanchez, Marotta menyebut pemain Chili ini juga pnya kemampuan yang luar biasa. Ia juga tak menampik kalau Sanchez merupakan pemain yang ia idolai.

"Saya senang dengan keberadaan rumor itu. Tapi saya tidak punya hal lain yang bisa dikatakan selain bahwa faktanya aya mengagumi talenta mereka berdua."

Lalu bagaimana peluang keduanya merapat ke Juve? Juve tak punya banyak uang, sepertinya hanya satu di antara mereka. Robben punya peluang lebih besar. | Taufik Husni | Foto:sportpaper.it