Pun demikian, pelatih Brendan Rodgers rupanya menyikapi secara bijak kegagalan Liverpool pada pertandingan itu. Ia mengatakan kesuksesan tak akan hadir secara instan. Butuh perjuangan besar, termasuk harus merasakan kegagalan terlebih dahulu sebelum mengecup manisnya kesuksesan.
“Jika Anda melihat selama bertahun-tahun, juara sejati baik tim maupun individual adalah mereka yang pernah merasakan kekalahan dan bangkit untuk menjadi juara lagi,” kata Rodgers sebagaimana dikutip dari Sky Sports.
Sebaliknya Rodgers malah menilai skuadra Liverpool telah menampilkan performa luar biasa musim ini. Dan karena itu, lolos ke Liga Champion sudah merupakan prestasi yang mengagumkam buat mereka, meski ia juga menginginkan prestasi yang lebih untuk klub besutannya itu.
Melihat skuad yang ada, Liverpool memang tidak dimasukkan sebagai penantang serius peraih Premier League musim ini. Skuad mereka kalah mentereng dibanding Manchester City, Chelsea, Arsenal, hingga Man United. Namun di luar dugaan, The Kop mampu bersaing ketat bersama Man City dan Chelsea hingga pengujung musim.
Hasil imbang yang disusul kemenangan Man City membuat peluang juara Steven Gerrad dan kolega kini amat menipis. Dengan sisa satu pertandingan Liga Inggris hanya satu match day lagi, Liverpool harus memenangkan pertandingan terakhir sementara rival terdekat mereka Manchester City harus takluk. Jika City meraih hasil imbang saja, Liverpool harus melihat gelar Premier League akan kembali singgah ke Manchester Biru. | Taufik Husni | Foto: thefa.com