Tata Martino, Jejak Rekam Bukan Penghalang

Bola Mania - SEMINGGU yang lalu pria 50 tahun itu masih asing di telinga pencinta sepak bola Eropa. Maklum saja, saat itu, ia lebih kepada seorang yang tidak lagi bekerja di tempat dulunya, tapi juga masih belum mendapat pekerjaan di tempat baru. Tapi bukan penggangguran, ia hanya sedang 'istirahat' menunggu destinasi pelabuhan karir baru untuk ditapaki.

Kini ia salah satu yang paling membetot perhatian Eropa, dan bahkan bisa jadi dunia. Sebagian mempertanyakan kualitasnya, sebagian yang lain memberikan dukungan penuh baginya.

Dialah Gerardo 'Tata' Martino, pelatih berusia 50 tahun kelahiran Rosario, Argentina. Namanya mendadak menjadi headline berbagai media dunia lantaran dipilih menjadi arsitek tim paling diseganai di dunia, Barcelona.

Cerita bermula Jumat, 19 Juli 2013 lalu. Sore hari waktu Spanyol, tiba-tiba saja Barcelona mengumumkan konferensi pers di situs resmi mereka. Agaknya penting benar yang ingin disampaikan, mengingat informasi tentang konferensi pers disebar pukul 18.30 dan wartawan sudah harus tiba pukul 20.30. Hanya dua jam sebelum acara dimulai.

Rupanya benar. Kabar yang disampaikan begitu mengejutkan. Tito Villanova, pelatih yang baru menjabat satu tahun di Barcelona dan berhasil merebut gelar Liga Spanyol dari Real Madrid, dinyatakan dengan resmi tak lagi menangani Barcelona.

Musababnya adalah kanker sang pelatih kambuh kembali. Hasil diagnosa rutin terakhir menyarankan bagi Tito agar fokus berjuang menangani kondisi kesehatannya, alih-alih mangatur urusan bal-balan. Demi keselamatannya, Tito mengikuti saran itu. Ia mundur.

Kabar itu menjadi berita buruk bagi Barcelona. Tito mundur 19 Juli, hanya sebulan menjelang musim baru dimulai. Kondisi itu membuat Barca pincang. Tapi keputusan tentang siapa pelatih selanjutnya, harus segera diambil.

"Dalam beberapa hari mendatang, Wakil Presiden (Barca) Josep Maria Bartomeu dan Direktur Olahraga Andoni Zubizarreta akan mengumumkan pelatih baru, mungkin awal pekan depan," kata Sandro Rosell, Presiden Barcelona dalam konferensi pers yang juga di-streamingkan ketika itu.

Maka segera setelah itu spekulasi merebak. Media ramai meramalkan siapa yang akan menduduki kursi panas pelatih Barca selanjutnya. Nama-nama seperti Frank Rijkaard, Luis Enrique, Roberto Mancini, Arsene Wenger, Jupp Hynckess, hingga -aneh sebetulnya kenapa nama ini juga disebut- Sir Alex Ferguson menyeruak ke permukaan. Semuanya rumor belaka!

Semuanya menjadi jelas Rabu, 23 Juli waktu Spanyol kemarin. Barca mengumumkan pelatih baru untuk meneruskan 'trah' tiki-taka. Ia adalah 'Tata' Martino.

Siapa Gerardo Martino? Mengapa justru dia yang dipilih? Padahal, dengan nama besar Barcelona, pastilah tidak terlalu sulit mengejar salah satu pelatih beken di tanah Eropa.

Melihat jejak rekamnya, Martino memang masih 'hijau'. Prestasi terbaiknya hanya mendapat empat gelar Liga Paraguay dan satu Liga Argentina. Dengan daftar curriculum vitae seperti itu, berharap apa Barcelona padanya?

Namun Barcelona melihat lebih dari sekadar jejak rekam. Dalam melatih Barca, filosofi dan karakter menjadi yang utama. Di situlah, Gerardo Martino mengalahkan kandidat lainnya.

Martino adalah penganut possesion football, sepak bola dominan sejati. Filosofi bermain sepak bolanya adalah untuk menyerang dan menguasai pertandingan, menekan lawan hingga ke garis pertahanan mereka sendiri. Familiar dengan Barcelona, bukan?

Dalam hal taktik, Martino adalah penyuka 4-4-3, formasi yang selama ini menjadi pakem Barcelona. Ia juga memiliki pola permainan yang sama dengan Pep Guardiola, yakni pola 'segitiga emas' saat memegang dan kehilangan bola. Pola 'segitiga emas' memungkinkan pemain punya opsi dua umpan pendek yang akurat saat memegang bola, serta opsi mengurangi gerak lawan tiga berbanding satu saat berupaya merebut bola dari penguasaan lawan. Pola ini, tak berjalan sempurna lagi di Barca sejak Guardiola hengkang.


Golden triangle, taktik familiar Barca dan Martino


Di sisi lain, saat ia menukangi Newell's Old Boys musim lalu, ia juga kadang memadukan pola itu dengan long direct pass, umpan panjang yang membelah pertahan lawan dari bawah. Pola ini sering digunakan Tito Villanova musim lalu. Dengan satu pelatih asing baru itu, Barca berpeluang memadukan Guardiola dan Tito sekaligus dalam satu sosok Tata Martino.

Dalam hal prestasi, Martino mungkin memang belum beken di Eropa. Tapi sebetulnya jejak rekam Martino di Amerika Latin juga tak bisa dianggap enteng.

Martino sudah empat kali menjuarai Liga Paraguay dengan dua klub berbeda. Tiga kali untuk Libertad, dan satu kali untuk Cerro Porteno. Ia juga sudah mempersembahkan satu gelar Liga Argentina bagi Newell's Old Boys. Selain itu, ia juga menyabet penghargaan pelatih terbaik Amerika Latin pada 2007 lalu.

Di timnas, ia pernah melatih Paraguay dari 2006 sampai 2011. Di tangannya, Paraguay dibawa hingga ke babak perempatfinal Piala Dunia 2010. Paraguay sendiri terhenti setelah dikalahkan Spanyol pada waktu itu yang skuadnya banyak diisi pemain Barcelona. Paraguay pun sempat mempersulit Spanyol dan kalah secara dramatis pada pertandingan perempatfinal kala itu.

Paraguay di tangan Martino juga melaju hingga ke final Copa America 2011. Sayang, skuadra Martino kalah dari Uruguay pada partai puncak.

Lalu di Newell's, Martino datang saat klub itu nyaris terdegradasi.  Setelah menyalamatkan klub yang juga dibelanya pada saat menjadi pemain itu dari jurang degradasi pada musim perdananya, Martino membawa Newells juara Liga Argentina pada musim keduanya. Di Copa Libertadores, Newell's juga melaju hingga semifinal.

Setelah meninggalkan Argentina, kini Martino mantap melaju ke Eropa. Pertarungannya jelas beda, karena kelas kompetisi yang akan dihadapi juga akan berbeda. Tapi Barcelona tidak merekrutnya hanya untuk menjadi pecundang. Faktor pengalaman tak akan mejadi masalah sepanjang Martino mampu menerjemahkan filosofi bermainnya untuk anak-anak Catalan. Bukankah Pep Guardiola dan Tito Villanova juga membangun karirnya dari nol di Barcelona?

Dengan filosofinya, Martino bisa menuliskan kisah suksesnya sendiri di Barcelona.  | @RT_Taufik | foto: Martino (fcbarcelona.com); triangle possesion (eurofootballwebb.com)