Pada pertandingan di Signal Igduna Par, kandang Dortmund tengah pekan kemarin, Malaga sempat memipin 2-1 hingga menit 90. Pada titik itu, Malaga sudah menggenggam setengah tiket babak semifinal karena tuan rumah butuh dua gol untuk bisa mengubah keadaan (karena leg pertama berakhir 0-0, dan hasil 2-2 akan membuat Malaga lolos). Tapi sialnya, justru itulah yang terjadi setelah Dortmund mencetak gol menit 90+1 dan 90+2.
"Hal-hal yang seperti itu terjadi dalam sepak bola, dan hasil akhir tergantung pada banyak hal. Mengenai hal itu, saya ingin berterima kasih kepada semua orang untuk keberanian mereka, dan kami merasakan dukungan fans," kata Pellegrini, pelatih Malaga di Footbal Espana.
Bagi Pellegrini, mencapai perempat final untuk tim seperti Malaga adalah hal yang luar biasa. Dan meskipun kalah secara dramatis di menit terakhir, ia tetap bangga dengan perjuangan anak-anak La Rosaleda.
Namun sekarang, kata Pellegrini, sudah saatnya anak-anak Malaga melupakan kenangan pahit di Dortmund. Apalagi, kini Malaga masih berada di posisi enam, empat poin di bawah Real Sociedad yang menduduki peringkat 4mpat, peringkat terakhir zona Champion.
"Kami harus menghadapi menghadapi delapan pertandingan yang sagat penting dan mengumpulkan pon sebanyak-banyaknya untuk lolos ke kualifikasi Liga Champion musim depan," kata Pellegrini. | Erte Dipulo | Foto: footandball.net